Bicara personal branding, seperti bicara tentang kemana kita membuat potitioning di masyarakat. Kalau personal branding ini berhasil, secara tak langsung, akan membawa apa pun yang berhubungan dengan kita akan menjadi laku. Satu lagi, eksis.
Sudah lama sekali, saya ingin membuat personal branding untuk diri sendiri. Ini membuat saya bingung. Minat saya terlalu banyak. Bahkan saat saya sortir, juga masih terlampau banyak. Bukankah, personal branding identik dengan satu hal. Tepatnya fokus ke satu hal, dan uprek-uprek di situ. Itu kesimpulan saya.
Ambil contoh @nukman. Nama lengkapnya Nukman Luthfie. Beliau ini termasuk sukses membuat personal branding. Pakar Social Media. Beliau sering diundang di acara yang kebanyakan berhubungan dengan social media juga web. Ide-ide beliau juga briliant. Beliau bisa melahirkan perusahaan-perusahaan yang luar biasa, juga yang terakhir, @musikkamu, yang berhasil menggandeng XL, ada acara launchingnya.
Lalu ada juga Ollie, penulis buku juga pemilik toko buku online ini juga sama. Meski dia mengaku di salah satu bukunya, kalau dia tidak secara khusus membuat personal branding. Namun kesukaannya yang banyak ini, mengerucut dengan sendirinya.
Sebut juga Amelia Masniari, Buat shopper pasti mengenal nama ini. Dikenal juga dengan Miss Jinjing. Ada banyak sekali buku yang telah terbit. Saya melihat, beliau juga berhasil memposisikan diri sebagai miss jinjing (ikonnya). Rahasianya adalah, ketekunan, saat sukabacatulis menanyakan ini secara khusus. Ketekunan, yang berhasil membawanya seperti sekarang. Saya rasa bukan itu saja, beliau sangat kreatif. Itu terlihat dari blognya yang sangat rajin dia kelola, terobosan-terobosannya. Tak hanya itu, keberhasilannya menggaet brand-brand keren, maskapai, bank, dalam mensponsori buku, juga acara-acaranya, sangat mengagumkan.
Terakhir, salah satu dari sekian banyak yang berhasil membuat personal branding, adalah Ali Akbar @pakarseo. Awalnya, saya tidak mengenalnya. Lalu ada suatu kesempatan, saat teman-teman me-RT twitternya, saya jadi tertarik. Melihat dan membaca, kebetulan beliau juga ramah, membalas semua yang me-mention. Tak segan membagi ilmu, itulah yang membuat semakin banyak followernya dan kuat personal brandingnya. Sekarang, beliau sering diundang ke pelbagai acara yang berhubungan dengan kepakaran beliau dalam SEO, agar sukses mendulang uang di internet. Tak hanya itu, kedua bukunya juga terbit.
Lalu, bagaimana dengan saya, apakah saya boleh, dan pantas membranding diri saya sendiri? Tentu jawabannya adalah, boleh saja. Coba ditarik mundur mereka yang berhasil, awalnya juga bukan siapa-siapa. Siapa sih yang mengenal mereka selain saudara, kawan, keluarga? Tapi mereka berhasil bermanfaat di bidang yang mereka sukai. Memberi kebaikan. Jadi mungkin, kesimpulan saya adalah satu. Saya boleh membranding diri sendiri, dengan minat, pengetahuan yang saya punya, terus menerus menguprek-uprek juga menggelutinya hingga diluar kepala. Menebar banyak manfaat di seputar minat kita. Orang yang akan menyimpulkan dengan sendirinya, personal branding kita, di mata kita, meski kita juga boleh memposisikan diri kita seperti yang kita inginkan. Fokus ke minat, siapa takut, tentu lebih fun 😉
Personal Branding? Siapa takuut!!!