Hari ini saya benar- benar dibuat pusing dan lelah. Kemarin saya mendaftar untuk mengikuti acara gagasmedia – tahu acarany justru setelah ada di Jogja- tapi naskah yang ingin saya ikut sertakan dalam konsultasi dengan editor justru ada di Solo. Ketika saya berangkat ke Jogja, saya sempat menimang- nimang naskah dan beberapa buku karya Bernard. Walhasil saya tidak jadi membawanya, karena sudah saya baca, dan naskah tersebut saya ikir masih ada di netbuk.
Lalu ketika saya ada waktu untuk mengecek, saat malam, naskah itu tidak ada di flash disk dan di netbuk adalah naskah orisinal yang belum saya edit. Anak saya yang bungsu sudah mulai tidak rewel dan mau main sendiri. Hanya beberapa menit, dia mendekati saya yang mulai membenahi naskah itu. Terpaksa deh netbuk saya tutup, takut kalau ada yang rusak, komponen netbuk termasuk mahal hehhe…
Beberapa hari ini, anak bungsu memang rewel setelah sempat sakit kemarin. Manja. Dikit-dikit nangis, merengek. Alhasil saya pun mulai mengajarinya agar tidak rewel lagi, meski dia masih satu tahun, saya kasih pengertian seperti mengajaknya mengobrol beberapa kali, sepertinya dia tahu maksudnya. Dia mulai mainan sendiri. Saya bilang, kalau adek rewel, Ami tidak bisa melakukan apa pun, mau masak tidak bisa, mau nulis dan kegiatan lainya juga tidak bisa. Ami sedih kalau adek rewel, bla, bla, bla. Dia sepertinya mengerti dari perubahan sikap menjadi kembali mandiri. Alhamdulillah. Terkadang ada ibu yang meremehkan kemampuan si anak menangkap omongan.
Meski adek sudah mengerti, saya masih tetap kebingungab, apakah editan saya visa selesai? Apa saya harus melembur lagi? La gimana dengan besuk? Apa saya bisa tidak mengantuk? Padahal besuk pasti akan ada banyak ilmu dan kesempatan baru? Ah saya berusaha dulu semoga bisa, dan mencetaknya besuk pagi. Kalau mengantuk ya tidur. Semoga bisa. Amin.
Dilema Antara Anak dan Naskahku
(Visited 26 times, 1 visits today)