Aku sebenarnya tidak menyadari hal ini. Sampai beberapa bulan yang lalu. Aku nerasa nelupakan sebagian ingatanku. Kata anakku. Aku ini dulu pernah begini dan begitu. Lalu aku tanya, “Iya kah?”. Tentu saja diiringi ekspresi bingung. Lalu mencoba mengingat-ingat kembali. Memang pernah ya?
Tidak semua hilang sebenarnya. Aku masih mengingat banyak. Tapi ada yang beneran hilang. Ada yang hanya hilang sesaat.
Anakku sendiri bilang, “Ami kok bisa lupa. Padahal daya ingat ami itu bagus banget lho.”
Aku sendiri mengamini apa yang diucapkan anakku. Aku bahkan ingat banyak sekali kejadian. Bahkan mama aja heran. Kok bisa aku ingat kejadian saat aku belum genap dua tahun. Mungkin kalian bertanya-tanya. Hah, anak usia belum genap dua tahun bisa teringat?
Lebih tepatnya. Aku bertanya ke mama perihal kejadian-kejadian yang terlintas. Kok aku pernah begini ya? Pernah tidur di tempat tidur kelambu. Depannya sumur. Kali ini aku terpaksa tidak cerita detil. Dulu juga pernah naik bis terus mama megang saat aku berdiri di kursi. Tentu aja agar aku bisa melihat kereta api yang melintas. Aku mengenakan baju dan apa yang terlintas. Ternyata itu ingatanku yang belum genap dua tahun. Mama mengatakan itu kejadian saat aku usia belum genap dua tahun. Aku diajak ke Bandung. Lalu menunjukkan foto dengan baju yang sama. Sebenarnya banyak banget.
Apa yang aku tulis itu hanya menggambarkan betapa kuatnya daya ingat itu. Lantas, beberapa ingatanku menghilang.
Ternyata ini secara ilmunya ada. Hal ini sendiri adalah bentuk dari dalam diri kita. Bukan dalam bentuk kesadaran secara langsung kitanya. Tapi alam bawah sadar kita.
Nah, istilah kesehatannya adalah amnesia disosiatif atau amnesia psikogenik. Ya, kamu ga salah baca. Ini adalah nama istilah untuk daya ingat yang menghilang akibat kejadian traumatis. Nantinya ada beberapa ingatan yang menghilang. Tidak semua. Sifatnya pun sementara.
Kamu tahu kenapa itu terjadi? Karena pikiranmu menghalangi kamu teringat hal yang akan membuatmu sedih dan trauma semakin berkepanjangan. Manis banget ya. Pikiran saja mikirin kamu. Eh gimana?
Tak hanya itu saja. Ini bisa sebagai bentuk pertahanan dirimu melalui otak dalam melindungimu dari ingatan yang menyakitkan. Sehingga membuangnya sementara waktu.
Tenang saja, ini sifatnya hanya sementara. Nanti ketika membaik. Ingatan akan kembali .
Maka bagi siapa pun yang memiliki kedekatan dengan mereka yang mengalami amnesia ini. Bisa membantu mengingat. Selama itu bukan hal yang menyakitkan ya.
Jadi, kebayang betapa jahat orang yang menjadi penyebab seseorang mengalami amnesia ini.