Apakah kamu pernah merasa kecewa? Pernah kecewa? Tentu iya dong. Wajar dan manusiawi saya kira. Penyebab kecewa itu bermacam-macam. Tak hanya satu. Mulai dari gagal masuk sekolah favorit, teman yang menjauh, teman yang berbicara di belakang, ada orang yang menikung, cobaan bertubi-tubi, dll.
Rasanya akan sulit dan bohong kalau tidak kecewa dan bersedih. Tak masalah kok kalau kecewa dan meraung-raung. Berusaha melepaskan rasa agar bisa terbang bersama angin.
Ada beberapa cara terampuh ketika kecewa dan bangkit kembali. Ada? Iya. Butuh waktu berapa lama? Tergantung seberapa lama kamu ingin menyelesaikannya. Saya ada
beberapa cara yang bisa kamu coba…..
1. Ketika kecewa datang dan itu tidak parah, lakukan satu hal ini. Melebarkan senyum. Pandanglah wajah di cermin. Kebahagiaanlah yang akan terpancar. Kamu akan tahu, bahwa kamu baik-baik saja.
2. Apabila kecewamu sampai membuat hati sesak. Menjauhlah dari keramaian. Kembali ke kamar. Tutup pintu dan berdiam diri. Kamu boleh berpikir, tapi jangan habiskan waktu, segeralah tidur. Ketika bangun, badan yang segar akan merefleksikan bahwa kamu masih dalam keadaan baik-baik saja.
3. Kamu kecewa dan ingin menangis? Carilah tempat tertutup yaitu kamar. Masuklah dan menangislah semampu kamu bisa. Lepaskan dan habiskan saat itu juga sampai kecewa, sakit hati dan resah menghilang. Setelah itu, bangkitlah dan tersenyum.
3. Kamu kecewa dan ingin menangis? Carilah tempat tertutup yaitu kamar. Masuklah dan menangislah semampu kamu bisa. Lepaskan dan habiskan saat itu juga sampai kecewa, sakit hati dan resah menghilang. Setelah itu, bangkitlah dan tersenyum.
Jujur, jangan biarkan orang berhasil membuat kamu kecewa atau mereka akan merasa menang, karena tujuannya adalah itu. Bukan yang lainnya. Melihat kamu jatuh itu kebahagiaannya.
Biasakan untuk tetap tersenyum ketika menghadapi sesuatu. Apapun itu. Itu akan membantu kamu untuk tegak. Saya sendiri suka sekali selfie dengan senyuman menghias di wajah. Hasilnya? Mood saya tetap stabil. Kecewa memang menghampiri, tapi jangan biarkan dia menetap. Usir sejauh mungkin.
Kecewa boleh datang tapi tidak boleh mengganggu saya. Jangan sampai! Tidak ada yang berhak mengambil kebahagiaan saya.
Bagaimana dengan Anda? Apakah membiarkan kecewa itu terus mengganggu pikiran atau mengusirnya sejauh mungkin? Saya sih tidak mau. Share kalau bermanfaat ya. Agar banyak yang mendapatkan manfaat dan bangkit dari kecewa.
Bagaimana dengan Anda? Apakah membiarkan kecewa itu terus mengganggu pikiran atau mengusirnya sejauh mungkin? Saya sih tidak mau. Share kalau bermanfaat ya. Agar banyak yang mendapatkan manfaat dan bangkit dari kecewa.
(Visited 46 times, 1 visits today)