Aku pikir setiap orang memang memiliki masalah. Ada yang kadarnya biasa dan bisa dihadapi dengan mudah. Sebagian harus berjuang mati-matian untuk bisa menghadapinya.
Ada Orang Yang Masih Belum Bisa Sembuh Dengan Dirinya Sendiri
Bahkan tak sedikit yang kesulitan dalam proses penyembuhannya. Sehingga pada akhirnya memilih mode bertahan. Kenapa? Karena dia masih memandang beberapa orang yang akan hancur. Andai kata dia memilih untuk mengakhiri kehidupannya. Terlalu dalam dan menyeramkan.
Tak sedikit pula yang mencuci otak kalau dia terus dalam keadaan seperti itu. Dia akan sakit. Apalagi kalau sudah punya anak. Dia berpikir bagaimana anaknya nanti? Dia berusaha untuk tegar berdiri. Hingga tanpa disadari olehnya. Dia telah berhenti tidak mengkonsumsi obat pereda. Kenapa? Alasannya lebih dari keberhasilan dalam menanam sugesti bahwa dia harus bahagia demi orang terkasih dalam hidupnya.
Penyakit Yang Bisa Muncul Ketika Mengalami Hal “Hebat”
Ya, orang-orang seperti ini bisa memiliki sakit yang belum pernah dialami sebelumnya. Contohnya yang tadinya tidak pernah terkena asam lambung. Tahu-tahu dia merasa sesak napas dan sakit di bagian tengah dadanya. Sampai merangkak saja juga tak sanggup. Hingga harus dilarikan ke rumah sakit tengah malam.
Sebenarnya masih banyak lagi penyakit yang muncul karena kondisi tersebut. Namun, memang penyakit yang umum terjadi karena tekanan yang tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Jangan sampai deh merasakan pemicunya.
Jangan Tanya Soal Ibadah….
Kadang mereka ada yang merasa bingung lari kemana. Jangan tanyakan soal ibadah ya. Pasti ada yang masih tetap beribadah dan lari ke Tuhan. Namun, ada juga yang justru mempertanyakan Tuhannya.
Kenapa Tuhannya memberikan masalah yang tak bisa dihadapi. Tak jarang mereka akhirnya memendam begitu saja. Bisa jadi karena malu dan tak sanggup bercerita. Atau mulutnya tidak sanggup mengeluarkan kata yang sudah bersemayam di kepalanya.
Ada juga yang akhirnya membaginya di media sosial. Dia menuliskan seperti kiasan, cerita orang, dan bernarasi yang penuh kamuflase. Hal ini wajar. Belum lagi dia yang merasa tidak ingin merepotkan orang lain. Memilih untuk tidak bercerita. Dalam otaknya sudah tertanam bahwa orang tidak suka mendengarkan hal yang intinya sama berulang kali.
Kalau Kenalanmu Melakukannya, Sebaiknya Lakukan Ini
Maka, jangan heran bila suatu saat kamu menemukan postingan teman, kenalan, sahabat, atau saudaramu punya sentuhan tersendiri. Kamu seolah merasa tak mengenali gaya penulisan mereka. Bukan kenapa-kenapa. Saranku biarkan saja.
Kalau kamu peduli. Pastikan dia aman saja sudah lebih dari cukup. Mungkin itu butuh waktu lumayan lama. Apalagi kalau dia mengalami hal hebat yang sangat traumatis.
Berikan mereka ruang. Itu sudah cukup. Tak perlu kamu memberikan nasehat atau apa. Cukup tanyakan kabarnya. Apakah baik-baik saja atau tidak. Bagaimana harinya, dll. Sudah.
Nanti kalau misalnya mereka sudah berubah lagi seperti ceria. Terlihat haha hihi di postingannya. Percayalah, mereka sudah sampai di titik itu sudah termasuk pencapaian tertinggi.
Biarkan saja ketika dia posting sesuatu yang menyenangkan. Kalau kamu peduli. Cukup beri komentar lucu dan seru. Tak usah bertanya kenapa. Biarkan saja. Seringkali kamu akan menemukan orang yang lebih memilih menyembuhkan dirinya sendiri.
Apabila dia gencar posting cerita lucu, aktor drakor, artis kpop. Biarkan saja. Itu salah satu cara menyembuhkan dirinya. Selama itu tak mengganggu keamanan, membahayakannya, dll.
Memang tak semuanya seperti itu. Tapi kebanyakan melakukan hal tersebut. Tidak apa. Dia tidak melakukan kejahatan, mengganggu keluarga orang, tidak merusak kehidupan orang, dan tidak merusak dirinya. Itu sudah luar biasa hebat. Mulai menyukai satu hal kembali setelah mengalami hal yang tak pernah terbayangkan sebelumnya saja sudah sangat hebat. Mengingat kebanyakan orang akan kehilangan minat pada hal yang disukainya juga. Jahat bila kamu menghakiminya karena mereka mengunggah konten yang menurutmu kekanak-kanakan. Bisa jadi itu bisa membuatnya hidup. Apa salahnya?
