Ika Mitayani

Sharing Kehidupan dan Bisnis

Menu
  • Hubungi Saya
  • Parenting
  • Bisnis Online
  • Blog
  • Bekerja Dari RUMAH
  • Keluarga
  • Kegiatan Keluarga
  • Kehamilan
  • Motivasi Diri
  • Review
  • Sponsor Review Post
  • Drama Korea
  • Free Download
  • Buku
Menu

Anak Laki Tidak Apa Ke Dapur? Memang Kenapa?

Posted on Oktober 23, 2019November 1, 2019 by bumitha

Kalau boleh jujur, saya sendiri sudah biasa membiasakan anak ke dapur, melakukan kegiatan bebersih, dll. Padahal mereka lelaki.

Memang kenapa kalau anak laki bisa mengerjakan pekerjaan yang saya sebutkan di atas? Lelaki sama juga dengan perempuan.

Anak saya sudah biasa membantu sejak mereka masih piyik alias masih kecil banget. Seinget saya, untuk sulung mulai dia bisa jalan lancar. Dia bisa jalan usia 9 bulan. Percaya atau tidak. Karena memang terbilang cepat. Jadi sekitar usia setahun lebih dikit dia selalu meletakkan botol di tempat cucian dan memberinya air ke dalam. Saat itu letak tempat cuci ada di bagian bawah. Jadi terjangkau buat dia. Saking amazingnya, saya abadikan melalui Blackberry.

Dia juga menyapu, dll. Intinya bantuin saya. Saya kalau inget geli sendiri.

Adeknya? Sama. Dia sejak kecil sudah terbilang cepat. Dan suka membantu. Ikut merapikan tempat tidur, mengupas bawang, dll. Bahkan keduanya setiap baju kotor diletakkan di keranjang khusus. Dan mengembalikan mainan dan membereskan tempat mereka bermain.

Sebenarnya banyak sekali sih ma. Mau cerita, bisa jadi berpuluh-puluh novel tebal, hahahah….

Intinya adalah

Awalnya mereka mengikuti saya. Ya iya, saya emaknya kan? Haha….

Dan jangan dilarang ya. Bisa karena ga mau diomong ga enak sama orangtua, mertua, tetangga, teman, dll. Duuuh…..buang pikiran ini. Nanti alasannya saya ceritakan ya.

Awalnya mereka mengikuti apa yang saya lakukan. Kemudian saya pelan-pelan meminta tolong untuk mereka melakukan sesuatu. Kemudian mengalir begitu saja.

Catatan Penting

Tapi ada yang harus dipahami ya. Bahwa saya tidak serta merta melimpahkan kegiatan rumah dilakukan mereka. Tidak. Hanya beberapa. Dan bertahap. Dan kesemuanya akan kepakai sama mereka nantinya ketika besar.

Apa Alasan Terbesar Saya?

Saya tidak mau anak saya tidak bisa survive ke depannya karena membiarkan mereka untuk diam tanpa melakukan apa pun.

Alasan terbesar saya memang itu. Saya ingin mereka bisa survive dalam keadaan apapun. Misal mereka ada kegiatan luar. Minimal mereka tahu caranya dan bisa bertahan.

Awalnya Bagaimana?

Apa saja yang biasa mereka lakukan? Dulu pertama kali sulung membantu saya merapikan tempat tidur. Jadi seperti membuat dia sedang menolong ibunya. Menurut dia, itu juga sebuah keasyikan.

Kadang ya ma. Mama harus membuat mereka sedang bermain game. Jadi game membersihkan tempat tidur. Hahaha…..

Poinnya? Ya dapat pahala. Ayo betul juga kan? 🙂

Jadi Habit yang Positif

Ketika dia mulai besar, sulung pun mulai memiliki kesadaran sendiri untuk merapikan tempat tidur. Ya namanya anak-anak, kadang diingatkan. Mereka senang saja. Apalagi adiknya sendiri juga sama. Kalau mereka lupa. Ya beri tahu. Ingatkan.

Saya Bilang Begini Tentang Kenapa Kita Harus Rajin Beresin Tempat Tidur

Saya sendiri kalau ada cerita yang bisa menambahkan pengetahuan mereka soal kenapa emaknya membiasakan merapikan tempat tidur terutama ketika akan tidur. Pasti akan saya sampaikan. Tentu saja dengan gaya menyenangkan.

Suatu saat saya mendapatkan informasi tentang setan yang akan tidur di dekat kita bila tempat tidur tidak bersih. Maka saya ceritakan padanya kalau tempat tidur tidak bersih nanti ada setannya lho. Nanti bobok sama setan. Mau?

Plus saya cerita juga kalau tempat tidur tidak bersih akan ada hewan yang bisa mereka gatal atau kena racunnya (baca: tomcat).

Bukan menakuti lho. Karena ada faktanya.

Walhasil anak pun makin semangat.

Lantas Pekerjaan Rumah Lainnya?

Bagaimana dengan mencuci piring? Nah ini saya mengajarkan dengan cara merendam piring dan gelas yang kotor. Kenapa? Agar kotorannya akan mudah terangkat bersih ketika dicuci.

Saya berikan contoh kalau tidak direndam begini hasilnya. Sulit kan buat dicuci?

Tidak Hanya Contoh Saja ya Ma

Iya, saya memang mendidiknya dengan menunjukkan bukti yang terlihat. Sehingga mereka juga terbentuk untuk mengetahui buktinya dan akan cepat merespon dengan baik.

Nah, setelah itu berikan contoh pada anak ketika Anda sedang mencuci piring.

Kemudian kakak menawarkan diri untuk membantu. Pertama gelas. Kemudian piring. Dan dia sungguh mempraktikkannya.

Saya kemudian memberikan pujian kepadanya. Dan dia senang sekali.

Perlukan Pujian Bagi Anak?

Jujur saya tidak setuju dengan mereka yang mengatakan kalau memberi pujian akan sangat membahayakan bagi anak.

Menurut saya tidak.

Pujian tetap diberikan dan bila melakukan kesalahan maka tunjukkan saja dengan lugas.

Diakhiri memberikan semangat agar dia tahu melakukan kesalahan itu wajar tidak apa. Itu bertumbuh.

Proses juga.

Namun jangan mengulang kesalahan yang sama. Berusaha melakukan yang terbaik.

Nah kalau dia melakukan kebaikan, pujian adalah bentuk kita mengapreasi atau menghargai usahanya.

Tentu saja si anak sudah berusaha.

Saya sendiri pernah menjadi anak. Dan ketika dihargai rasanya makin bersemangat.

Ketika melakukan kesalahan dan diberi tahu dengan cara yang tepat, akan membuat kita baik-baik saja.

Tidak selamanya memberi tahu kesalahan bisa sampai dengan tepat. Bila caranya salah, bisa fatal lho. Makanya musti ati-ati. Lha nanti akan manja dong. Tidak juga.


Oke kita kembali lagi ya ke hal di atas. Anak lelaki boleh saja dan tidak berdosa kok melakukan pekerjaan rumah.

Ke depannya dia akan menghadapi hal ini. Ya walau kita pengennya anak kuliah satu kota saja. Tapi misal ada kegiatan PKL atau apalah yang membutuhkan hal seperti itu. Dia sudah terbiasa dan bisa melakukannya tanpa bantuan atau merepotkan orang lain.

Sekarang ini saja, ketika saya sedang sakit dan suami harus ada kerjaan di luar. Anak-anak dengan suka rela dan tidak disuruh langsung mengerjakan hal yang biasa saya kerjakan.

Jadi hidup terus berjalan meski si emak yaitu saya sedang terkapar tak berdaya di tempat tidur. Saat ada tamu, mereka juga akan mengatakan bahwa ibunya sedang sakit dan tak membukakan pintu. Bukan tidak sopan. Ini karena keadaan sebenarnya.

Bagaimana kalau ada yang protes kok anak-anak diajarin begitu sih. Bagaimana cara menghadapinya?

Ya sama, kaya ada anak yang meronta dan merengek plus merajuk ketika meminta mainan. Saya akan diam saja. Tak peduli dengan mereka yang berkomentar. Apa mereka akan bertanggung jawab akan anak saya kelak bagaimana?

Apakah mereka akan ikut membantu ketika anak bertumbuh akibat mereka?

Maksud saya adalah. Ketika saya menuruti omongan mereka. Akhirnya anak jadi bertumbuh sesuai pandangan orang.

Yang repot kembali kita.

Yang jalani kita ma.

Bila anak-anak jadi tidak bisa survive yang remuk kita sendiri dan si anak.

Oia satu lagi. Pastikan mengajari hal kehidupan sejak dini ya. Agar anak tidak kaget dan mudah menyerap dengan baik.

Karena kalau sudah besar. Biasanya akan susah. Karena sudah mama biasakan.

So, semangat ya ma. Anak lelaki itu istimewa ma dan didik dengan baik.

 

 

Visited 221 times, 1 visit(s) today

Bagikan ini:

  • Berbagi
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Terkait

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hai, saya berbagi konten informatif, edukatif, inspiratif, produk digital, dan penawaran istimewa melalui email. Daftarkan email Anda segera untuk mendapatkan banyak manfaat tersebut. Klik Gabung Sekarang ya. Semoga bermanfaat. Terima kasih ya.

Tentang Saya

Saya adalah seorang ibu tiga anak, blogger, pebisnis konten, mentor, pemateri, dan content creator.

Founder KontenKece salah satu juara TOP STARTUP  DIGITAL INNOVATION LOUNGE FESTIVAL 2017.

LOCAL DIGITALPRENEUR FOR NATIONAL COMPETITIVENESS. SUPPORTED BY DILO MIKTI INDIGO TELKOM YOGYAKARTA INDONESIA 2017.

JUARA 1 GOOGLE SUCCESS STORY 2018 YOGYAKARTA.

Konten Kece bergerak di bidang jasa konten instagram, kelas online instagram, mentoring, pemateri seminar juga workshop, dan penyedia ebook bisnis dan instagram.

Saya sharing mengenai instagram, review, dan parenting.

 

Untuk kerjasama, silakan menghubungi ikamitayani@gmail.com.

 

 

Terima kasih.

Kategori

  • Acara
  • Bekerja Dari RUMAH
  • Bisnis Online
  • Blog
  • Buku
  • Cerita
  • Digital
  • Drama Korea
  • Fiksi
  • Giveaway
  • Ibu
  • KDRT & SELINGKUH
  • Kegiatan Keluarga
  • Kehamilan
  • Kelas Konten Privat
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Media Sosial
  • Melahirkan
  • Mentoring Konten Bisnis dan Personal Branding di Instagram
  • Motivasi Diri
  • Palestina
  • Parenting
  • Personal Branding
  • Resep
  • Review
  • Sponsor Review Post
  • Tip Trik
  • Uncategorized

Artikel Paling DIbaca

  • [REVIEW] Obat Batuk Anak Vicks Formula 44 Berdahak dan Kering 5.2k views
  • Ganti Jok Motor di Solo 4.2k views
  • Cara Ampuh Melepas Cincin Di Jari Gendut 2.6k views
  • Tiga Cara Sembuh dari Sakit Gigi 2.3k views
  • Cara Menggunakan Instagram Untuk Promosi Blog 1.3k views
  • Saya Nyesel Tidak Tahu Lacoldin 1k views
  • 13 Drama Korea Terbaik Pilihan Ika Mitayani 0.9k views
  • 24 Alasan Mengapa Jang Keun Suk Loveable 824 views
  • Paket Kepiting dan Kerang Maknyus Murah Meriah di Jogja 725 views
  • 13 Cara Termudah Mengambil Hati Istri, Terbukti Berhasil 614 views

Pos-pos Terbaru

  • Kenapa Tak Pernah Ambil Pusing Saat Denger Cerita Jelek Kecuali….
  • Tak Semua Harus Tahu. Habis Perkara
  • Seni Bertahan Hidup Dari Orang Melalui Postingannya
  • Moon Baek Tokoh di Drama Korea Trigger Yang Mengajarkan Hal Yang Sering Diabaikan Secara Sadar
  • Tiga Hal Yang Relate Sebagai Ibu dan Pribadi di Drama Korea Trigger

Komentar Terbaru

  • makmit pada Wahai Perempuan Pakailah Ini Kalau Mengenakan Warna Putih
  • makmit pada Kalau Kamu Sering Merasa Khawatir Sebelum Melakukan Sesuatu. Coba Cara Ini Dulu
  • Tools Sederhana untuk Kreator Ibu-Ibu - Ika Mitayani pada Tips Produktif untuk Ibu Saat Anak Tidur Yang Menghasilkan Uang
  • Fanny Nila (dcatqueen.com) pada Kalau Kamu Sering Merasa Khawatir Sebelum Melakukan Sesuatu. Coba Cara Ini Dulu
  • Fanny Nila (dcatqueen.com) pada Wahai Perempuan Pakailah Ini Kalau Mengenakan Warna Putih
Kelas Online Cara Membuat Konten Instagram yang Menarik dan Menjual
Kelas Online Cara Membuat Konten Instagram yang Menarik dan Menjual
jasa konten instagram

© 2025 Ika Mitayani | Powered by Superbs Personal Blog theme
%d