Saya ini memang tak patut dijadikan blogger panutan. Bagaimana tidak? Ngeblog aja suka-suka saya. Tak ubahnya sejak pertama kali blog ini saya buat. Karena menurut saya, ngeblog itu harus menyenangkan. Tidak membebani pemilik blog. Karena bisa berakibat tulisan yang garing dan tidak renyah.
Saya sebenarnya punya banyak sekali cerita yang ingin dibagi. Tak terhitung jumlahnya. Ada yang berupa draft. Ada pula yang tinggal dikit lagi selesai sunting. Bahkan ada yang hanya perlu menambah gambar. Atau ada idenya saja.
Tapi ya begitulah hanya tersimpan manis di folder. Entah karena lebih menjanjikan mengerjakan orderan? Eh, kalau itu alasannya. Blog ini justru sudah berkali-kali membantu perekonomian keluarga hihi….
Jadi apa masalahnya?
Masalahnya ada pada saya. Iya dong. Masa orang lain?
Sebenarnya kalau mau ditelusuri. Ada beberapa penyebab kenapa malas ngeblog.
Ini penyebab malas ngeblog
1. Ya malas saja. Kalau sudah begini. Tak bisa lagi dipengaruhi. Mau membaca aneka macam tip bagaimana rajin ngeblog. Ya ga akan ngaruh. Kecuali ada hidayah ngeblog yang datang.
2. Bingung mulai dari mana. Ini berhubungan ketika sudah terlalu lama sendiri. Eh bukan! Terlalu lama tidak update. Tidak menulis. Ngaruh lho.
Saya sendiri juga mengalami. Mau nulis apa ya. Mulai dari mana dulu. Temanya apa ya enaknya. Kurang lebih seperti itu.
3. Terlalu sibuk dengan kesibukan yang lain. Seringkali yang lebih menjanjikan. Hayooo ngaku yang pernah merasa begini? ðŸ¤
4. Jenuh. Nah ini. Mau kerja di bidang apa saja. Kalau yang dikerjakan itu saja. Ya, bosan juga. Keberadaan tipikal orang yang suka bosan melakukan hal yang sama ini tak bisa dipungkiri. Bahkan saya yang termasuk rajin dan tekun (egh) juga bisa khilaf. Ya saya tahu diri. Saya manusia tidak sempurna…..
5. Kebanyakan ide. Terlalu banyak ide, bagus. Kekurangan ide juga bagus. Tetapi yang sedang-sedang saja itu yang terbaik.
Seringkali ide yang terlalu banyak atau sedikit, membuat saya justru ga jadi membuat artikel. Karena bingung, mau pakai ide yang mana terlebih dahulu.
Waktunya habis untuk memilih. Ga ada ubahnya sama memilih jodoh jadinya. Berat. Kamu ga akan sanggup. Blogger kaya saya emang gitu.
6. Mentok. Lagi serunya nulis. Mentok. Ga tahu harus dilanjutkan atau berhenti dulu. Berasa kaya urusan mau ngelanjutin hubungan atau mau putus ya. Rumit. Iya, blogger juga begitu. Kaya saya ini. Contohnya saya saja ya. Biar gampang.
Akibatnya, tulisan pun hanya sampai ke folder draft. Ga naik kelas atau berubah status jadi publish. Oia bagi Anda yang baru dalam proses galau dalam hubungan, saran saya ga usah baca artikel ini. Makin galau iya, karena nyerempet terus….
Oke, penyebabnya gagalnya blogger rajin ngeblog cukup 6 saja ya. Jangan berlebihan. Nanti bakal berhenti ngeblog. 🤔
Baiklah sekarang saatnya membahas bagaimana bisa move on dan menghadapi rasa malas tadi.
Cara untuk mengatasi malas ngeblog
1. Paksa untuk terus nulis. Ga harus langsung ditulis di blog. Bisa ditulis di kertas, note, word atau apalah. Di struk pembelian juga boleh kok. Bebas.
Ini untuk membuat Anda aktif mengeluarkan pemikiran, cerita, dll. Intinya membiasakan menulis. Apa saja. Jangan sampai terbebani…..
2. Buat point. Ada 6 poin yang harus Anda sertakan dalam satu artikel. Yang jelas ada 5W+1H. Itu sangat membantu ketika artikel mulai melenceng ketika masih dalam bentuk draft. Poin tersebut bisa untuk acuan ketika Anda meneliti apakah tulisan ada yang missed atau tidak.
3. Ganti suasana. Pacaran saja kalau ga ganti suasana, pasti bosen kan ya? Masa iya, makan di warung yang sama setiap hari. Masa iya ketemuan terus? Masa iya, pergi ke tempat yang sama?
Misal dari alat ngeblog. Kalau biasanya pakai laptop. Eh kok ga nulis juga? Anda bisa coba menulis dengan ponsel. Kalau platform blog Anda, WordPress atau WordPress berbayar. Anda bisa menggunakannya baik di Android atau IOS. Sekarang aplikasinya makin oke pakai banget.
Kalau ragu. Anda bisa save as draft. Pas besuknya pakai laptop, bisa Anda edit. Terus publish deh. Gampang kan?
4. Tulis saja meski itu jelek banget. Saya kalau suka mentok saat nulis. Biasanya saya paksa nulis terus. Perkara hasilnya jelek, ancur, gagal total dan buruk. Ya saya terus tulis. Nanti kan bisa diedit. Minimal saya nulis.
5. Sering baca dan nonton. Hal ini bisa menambah wawasan Anda ketika menulis. Selalu saja ada ide dadakan kaya tahu bulat. Boleh tulis di buku catatan, hape atau apa saja. Nanti bisa ditulis jadi artikel kan?
6. Bikin semacam planner. Jadi Anda tulis artikel apa yang ingin ditulis. Tulis intinya saja. Berikut poinnya apa saja. Tulis untuk 30 artikel misalnya. Ini sudah saya lakukan ketika menggarap orderan konten. Namanya Daily Digital Planner. Alhamdulillah lumayan membantu produktifitas saya. Anda bisa membelinya melalui saya. 😬🤗
Nanti akan saya review ya planner kece itu.
7. Tulis sekarang juga. Nah kalau Anda sudah baca artikel ini tetapi tidak langsung coba. Ya kapan Anda menaklukkan rasa malas yang mendera itu? Jangan anggap enteng binti remeh. Jadi mulai sekarang juga untuk menulis.
Semoga artikelnya bisa bermanfaat dan mudah dipraktikkan ya. Karena ini berdasar pengalaman pribadi. Share ke teman, kalau ini bermanfaat.
Follow :
Instagram : @ikamitayaniblog / @ikamitayani