Kali ini saya akan membagi tentang tips produktif saat anak sedang tidur. Tentu saja harus menghasilkan uang. Jangan sia-siakan waktumu. Hal ini sudah saya lakukan sejak dulu kala. Ini berdasarkan pengalaman beberapa tahun yang lalu ya. Tentu saja saat anak-anak masih kecil dan ini termasuk berhasil. Bisa jadi, kebanyakan ibu juga melakukan hal ini tanpa perlu diberi tahu. Tetapi apa salahnya bila saya bagikan melalui blog ini.
Ketika seorang ibu memutuskan produktif bekerja saat anak-anak tidur
Ini tips saya saat anak-anak masih kecil ya. Saya sebagai seorang ibu masih bisa produktif dalam artian menghasilkan. Bahkan saya termasuk sangat produktif hingga ada beberapa orang mengatakan saya ini ngoyo banget. Kalau saya tidak ngoyo, anak-anak bagaimana? Mereka harus bisa makan enak. Hidup dengan layak. Minimal tahu makanan enak. Jajanan enak. Dan tentu saja untuk masa depan mereka. Bukan untuk saya sendiri.
Cara saya mengatur waktu bekerja ketika anak-anak sedang tidur
Saya memutuskan untuk bekerja saat mereka sedang tidur. Ini akan berbeda treatment ya. Apakah masih bayi atau sekolah. Sekolah ini beragam. Bisa taman kanak-kanak hingga dasar. Berbeda. Tetapi kamu bisa menyesuaikan saja dari artikel ini.
Saya memilih pada dua waktu mereka tidur. Pertama saat menjelang shubuh, siang, dan malam. Waktu itu memang anak-anak terbiasa tidur siang. Saya akan bangun otomatis ketika menjelang shubuh. Waktunya ini cukup terbatas karena tidak cukup lama. Karena pukul setengah enam, saya sudah beberes, membuat sarapan dan mengantarkan mereka pukul enam. Mereka bangun sudah langsung mandi dan meletakkan baju kotor di tempatnya.
Nanti setelah mengantarkan anak sekolah. Saya juga masih bisa bekerja lagi. Selama rumah sudah beres. Saya juga tenang bekerja hingga waktu untuk menjemput anak. Itu saya lakukan secara rutin.
Saat tidur siang pun, saya juga melakukan hal yang sama. Sedang kalau malam. Saya hanya menggunakan beberapa jam saja. Mengingat mendampingi anak belajar, membuat makan malam, dll. Jadi, saya tetap membutuhkan waktu untuk istirahat. Ibu juga harus terjaga kesehatannya. Biar tetap optimal semuanya. Kerja dan urusan anak tetap terkendali. Itu menyenangkan.
Lantas apa saja yang saya kerjakan saat itu?
Pertama saya mengerjakan orderan artikel blog. Orderan artikel blog itu berasal dari email yang masuk. Apakah saya mengenalnya? Tidak. Kami hanya saling percaya saja. Saya kerjakan orderan artikel itu. Unggah, selesai. Apakah artikel blog harian? Bukan. Itu artikel untuk brand. Jadi, honornya memang berbeda.
Kemudian saya mengerjakan orderan konten untuk media sosial. Seingat saya, saat itu saya tidak promosi sama sekali. Hanya saja banyak yang menyukai gaya konten yang saya buat dan unggah. Kemudian mereka bertanya apakah saya membuka jasa pembuatan konten? Awalnya saya berpikir dulu sebelum membalas. Dan akhirnya saya terima juga.
Saya juga diminta untuk mendatangi event dari provider, susu, dll. Nominalnya juga lumayan. Saya ceritakan dalam ebook yang terbaru ya. Seringkali, saya pergi bersama anak-anak ke mall atau tempat yang bagus untuk membuat konten. Seringkali orderan dari brand meminta untuk saya melakukan foto juga.
Tak hanya itu saya juga menerima orderan pie susu. Hal yang tak terduga adalah laris sekali. Bagaimana saya tidak terkejut saat tahu peminatnya. Karena saya membuat pie susu, foto, dan unggah. Ternyata banyak yang order.
Bagaimana saya bisa bekerja sepadat itu waktunya meski dari rumah saja?
Apakah kamu bertanya soal itu? Kalau iya, sini saya ceritakan sedikit saja ya. Saya memang suka menulis. Saat itu saya rutin menulis artikel, membuat konten di media sosial, dll. Kemudian ada yang menemukan saya melalui tulisan tersebut. Dan orang itu cocok dengan gaya tulisan yang saya bawa itu. Mereka bertanya apakah saya bersedia menulis di luar artikel blog? Tentu saja dengan nominal yang sudah disertakan. Menurut saya, mereka memberikan harga yang cukup tinggi.
Saya tidak langsung mengiyakan. Tentu saja dengan berbagai pertimbangan. Meski pada akhirnya saya menerimanya. Karena kalau dalam sebulan saya dapat 5 artikel saja. Saya bisa mendapatkan tambahan uang yang tak sedikit. Motivasi untuk anak-anak saya memang sangatlah tinggi.
Bagaimana dengan kamu? Apakah juga melakukan hal yang sama? Atau mungkin ada pandangan lainnya? Tuliskan di komentar ya. Semangat.