Blackberry? Ah rasanya tak perlu saya beritahu apa itu Blackberry (BB), benda ini banyak yang mengetahui juga memakainya. Saya sendiri menggunakan sejak pertengahan tahun 2010. Saat itu BB masih terbilang benda yang mahal, tak semua orang bisa membeli. Wah, begitu.
Kenapa saya membelinya? Saat saya mengetahui ada fasilitas Blackberry Messenger (BBM), otak dagang segera bekerja. Ya, pasti mirip Yahoo Messenger. Pasti orang yang memiliki BB adalah termasuk orang yang memiliki kemampuan membeli lebih besar. Tak ada tipu-tipu. Akhirnya meski mahal, saya membeli BB yang paling murah, 3,5 Juta kalau tidak salah.
Benar, hasilnya? BB membuat saya lebih produktif, meski sedang ribet mengurusi anak saya MasL yang ketika itu masih kecil. Saya bisa mengerjakan semua pekerjaan, orderan, dll melalui BB, tak tergantung dengan netbuk saya. Bisa sambil ngeloni anak, menyuapi, dll. Seru! Bahkan saat berada di jalan, mall, pasar, toko, saya masih bisa produktif. Senang deh.
Bb saya kala itu adalah Gemini, lalu berganti menjadi apa ya, seingat saya sudah 3G, lalu berganti Torch. Nah yang terakhir termasuk awet hampir dua tahun.
Saya puas dengan Torch ini. Layar sentuhnya besar, mudah dioperasikan, membuat saya lebih cepat mengakses, meski tetap bisa menggunakan keypad Qwerty. Saya bisa membesar dan mengecilkan tampilan. Kameranya yang 5.0 MP autofokus, juga mendukung pekerjaan. Mulai untuk keperluan blogger, toko online, mengabadikan perjalanan keluarga kecil saya, dll. Kameranya bagus, seperti aslinya.
Yang jelas fitur yang sangat bermanfaat buat saya, browser, bbm, email, ym, fb, twitter, wordpress, dan aplikasi yang telah saya download (mengatur keuangan, kamus, pdf, evernote, whatsapp, picmic, capture screen, dll) Lalu media, document( word, excel), ah masih banyak lainnya.
Terima kasih Blackberry, telah mempermudah saya selama ini. Pekerjaan saya semua bisa diselesaikan.