Berapa kali kita terluka? Jawabannya bisa jadi berkali-kali, ada yang tak masuk ke hati, terpikirkan, ada yang berlalu begitu saja. Lalu, bagaimana dengan, luka yang selalu datang, hadir kembali, meski kita tak menginginkannya? Luka yang membuat kita jadi ingat, berpikir dan bersikap negatif?
Ada cara yang ampuh, untuk membuatnya pupus dan menghilang. Kalau masih muncul, frekuensinya berkurang. Yaitu, menulislah. Jauh sebelum ada teori tentang menulis agar sembuh dari penyakit. Saya telah melakukan sejak kecil. Hati saya menjadi ringan, amarah pun berkurang bahkan hilang. Namun saya tak pernah menyadarinya, akan manfaat yang ada.
Saya baru menyadari manfaat menulis yang menyembuhkan, ketika pernah merasa sedih, gundah, atas perasaan saya sendiri, lingkungan dan lain-lain.
Ya, menulislah. Tulislah apa yang menjadi luka, kepedihan, cinta, cemburu, juga pandanganmu. Bahkan saat sakit, bisa sembuh dengan menulis. Menulis yang kita sukai.