Kehidupan Pernikahan |
Kehidupan Pernikahan Berbagi Sambal
Saat pasangan yang baru menikah hidup dalam satu atap. Memang akan muncul banyak sekali hal baru. Oke, pada awal pernikahan kita masih tenang. Bukankah, kita sudah cukup mengenalnya saat pacaran? Iya kalau kita melewati fase ini. Atau bisa jadi saat pacaran, suami tidak menunjukkan sifat aslinya. Tak ada bedanya dong dengan membeli kucing dalam karung.
Wah serem juga ya. Saya beruntung sekali telah mengetahui apa yang disukainya, mana yang tidak. Saya tentu saja senang.
Yang paling saya ingat adalah saat suami yang tidak menyukai sambal. Terutama yang pedas. Padahal saya sangat menyukai sambal. Semakin pedas semakin mantaps. Bahkan di keluarga saya, sambal adalah sesuatu yang lumrah. Saat acara penting bahkan jamuan pribadi dalam keluarga pun selalu pedas.
Tentu ini menyiksa sekali. Dia pasti menanyakan menu pedas dan yang tidak. Kalau sedang di rumah, mama untung mengetahui hal ini. Jadi kalau kami datang ke rumahnya, mama akan menyediakan menu yang tidak pedas.Jadi tak pernah masalah.
——-
Aku masih ingat betul saat masih awal menikah. Aku pun memberikan solusi dengan memasak dua menu. Atau saya membuatkan sambal. Jadi kami pun masih bisa menikmati sesuai kegemaran masing-masing.
Namun Alhamdulillah, berjalannya waktu, suami mulai menikmati sambal. Awalnya dia mengambil sedikit sekali sambal. lalu mengoleskannya di atas makanan. Pelan-pelan prosentase sambalnya mulai bertambah. Meski masih di bawah tingkat kepedasan sesungguhnya. Jujur aku salut dalam diam dan senyumku. Suamiku menghargai yang kulakukan. Bahkan dia mencoba pula beradaptasi.
Visited 45 times, 1 visit(s) today