Saya mau share pengalaman tentang ganti hosting dan platform blog. Iya, saya tahu. Ada beberapa kali saya lakukan karena situasi dan kondisi yang tak menguntungkan.
Kadang ada situasi dimana saya tidak ada uang. Atau merasa lebih baik menggunakan platform lainnya. Padahal sudah tahu resikonya setelah kejadian kedua. Psst, bagaimana pun sewa “lahan” untuk hosting juga lumayan mahal juga.
Alasan Pindah Platform Blog
Kondisi dimana saya merasa keberatan dengan biaya perpanjangannya. Merasa bahwa platform lain tidak perlu biaya hosting. Iya makin lama kita harus merogoh kocek untuk menambah “lahan”.
Alasan kedua adalah penyedia jasa tidak kredibel. Dia jor-joran iklan dimana pun. Bilang paling murah. Iya sih benar. Tapi tidak dibarengi dengan tim teknis yang handal bin mumpuni. Sehingga sering zong. Malah di ping pong bolak balik. Sudah utak-atik ga berhasil. Minta tolong malah diminta menghubungi pihak yang bersangkutan. Ternyata pas dapat email balasan ternyata kesalahan ada di pihak penyedia jasa.
Saya mikir, ah kenapa tergiur murahnya. Ya percuma. Toh saya tetap saja yang kena imbasnya. Blog sering error. Parah pokoknya. Jadi suka kesel kalau iklannya lewat di beranda. Alhamdulillah sekarang ga sih.
Kerugian Pindah Platform dan Hosting
Nah, akibatnya saya mengalami beberapa kerugian. Ya, sadar benar soal itu. Oleh karena itu saya ingin berbagi dengan teman lainnya. Agar tidak ada yang melakukan hal yang sama.
Kadang karena merasa tidak ada uang yang menyebabkan kita memutuskan pindah. Atau merasa bahwa platform A tidak butuh bayar hosting. Jadi hanya domain saja. Sehingga, ah lebih baik pindah aja.
Padahal, jangan pernah melakukan itu. Demi kesehatan blognya juga.
Kerugian pindah platform dan hosting antara lain:
Komen yang bisa saja hilang.
Iya, komen tidak semuanya ada. Kan saya hapal. Pernah ada komen di salah satu artikel saya. Jumlahnya lebih dari 1000 komen. Sisa sedikit sekali.
Jumlah pengunjung
Nah ini paling menyesakkan jiwa. Jumlah visitor saya lumayan banyak. Lebih dari ini. Tapi jadi mulai dari nol lagi ya. Berasa seperti di pom.
Ada artikel saya yang pernah booming. Satu artikel itu megundang lebih dari 100 ribu pengunjung.
Eh, sekarang jadi ya seperti itulah.
Jumlah share
Jumlah artikel yang dishare juga terpengaruh. Ada yang jadi nol. Padahal sebelumnya ada ribuan bahkan ratusan ribu.
Kenapa bisa begitu?
Bisa jadi karena perpindahan itu ada data yang tidak ikut tersimpan. Atau tersimpan secara tidak sempurna.
Apalagi kalau pindahan dari sebelumnya.
Alhamdulillah yang terakhir ini dibantu dengan pihak penyedia jasa hosting baru. Beres pokoknya.
Psst jujur ya. Dulu penyedia hosting sebelumnya juga tak mau. Tetapi setelah saya cerita pengalaman di jasa hosting sebelumnya. Baru deh dibantu perpindahan. Bahkan sekarang bagian dari iklannya.
Lalu pas pindahan ke hosting langganan saya dulu banget. Ternyata timnya tidak tahu perihal ini. Setelah memberitahu bahwa saya adalah pelanggan lama. Dulu biasanya begini dan begitu. Alhamdulillah dibantu banget. Kalau tim teknisnya. Masih sama. Sama baik bangetnya.
Sekarang bagaimana?
Sekarang mau kaya apa. Saya memutuskan untuk tidak pernah ganti platform atau hosting lagi. Toh saya sudah sangat puas dengan pelayanan dari penyedia ini.
Saya sudah memakai jasanya sejak tahun 2009 kalau tidak salah. Dari dulu pelayanannya prima meski ya lumayan mahal juga kalau berhitung.
Tapi beruntung pandemi ini mereka mengeluarkan paket yang alhamdulillah membantu banget. Walau masih mahal tapi banyak kelebihannya.
Ya udah, daripada rugi. Mending ya begini.
Saya berharap, teman-teman jangan sampai tergoda ganti platform blog dan hosting ya. Jangaaaan.
Oia, untuk teman-teman yang baru mau ngeblog. Bingung untuk ngeblog gimana. Bingung istilah ngeblog. Juga bagaimana cara membuat artikel blog. Hmm, sebenarnya ga hanya itu sih.
Teman-teman bisa membeli ebook di Gramedia Digital ya.
Buku ini berjudul Easy Blogging 7 Langkah Mudah Menjadi Blogger Profesional.
Ada diskon 20%.
Hanya sampai 31 Juli 2021 lho.