Ibu yang menghadapi burnout butuh strategi produktif itu benar sekali
Burnout atau kelelahan pada seorang ibu adalah hal yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Mau anak satu hingga kesebelasan. Bahkan anak bayi hingga anaknya ada yang kecil sampai remaja. Semua lelah. Tak perlu beralasan anakku masih kecil repotnya luar biasa. Padahal yang punya anak remaja juga struggling. Jadi, tak perlu berlomba tentang mana yang sulit dan bisa dijadikan alasan burnout bagi seorang ibu.
Apalagi untuk ibu yang sudah kelelahan dalam mengasuh anak. Eh, cari duit juga. Tentu tricky sekali ketika mengatur waktunya. Meski begitu, burnout bisa dihadapi kok. Dan tentu saja dengan tetap produktif. Siapa takut?
Tidak punya waktu untuk istirahat bagi ibu karena fokus kerja dan keluarga.
Nah, aku akan sharing sedikit tentang masalah kenapa seorang ibu bisa mengalami burnout atau kelelahan ini. Biasanya karena tidak punya waktu untuk istirahat. Kalau diingat-ingat seorang ibu memiliki keterbatasan soal waktu. Sementara pekerjaan dan mengurus keluarga juga dikerjakan. Sementara seringkali ayah atau suami tidak memiliki peran apapun di rumah.
Peran Ayah dan Suami Terbilang Penting Agar Ibu Tidak Mengalami Burnout
Bahayanya adalah seorang ibu bisa mengalami kelelahan pada titik nadir yang tak terbayangkan. Misal termenung, menyakiti diri sendiri, berbuat kasar, hingga histeris. Kalau sudah begini. Berarti kelelahannya sudah luar biasa. Ada juga yang kemudian kehilangan minat pada apa pun. Tidak mau mengerjakan apa pun sampai kondisi rumah menjadi sangat berantakan.
Sulit menyeimbangkan waktu kerja dan waktu untuk diri sendiri.
Aku tahu benar bagaimana sulitnya menyeimbangkan waktu bekerja, mengurus anak, dan untuk diri sendiri.
Buat kamu yang merasa masih kesulitan dalam membagi waktu antara rumah dan pekerjaan. Kamu harus punya ebook tentang manajemen waktu untu ibu yang sibuk.
#IbuProduktif #MomBurnout #SelfCareForMoms