Saya mampat ide untuk menulis artikel blog. Maka ada banyak jeda untuk membuat blog update.
Padahal untuk konten medsos sendiri dan klien justru lancar jaya. Lucu?
Enggak sih menurut saya….
Ini adakalanya dialami sama siapa pun. Tanpa terkecuali. Buat konten kreator tentu merupakan masalah tersendiri. Mengingat membuat konten itu merupakan pekerjaan meski rasa hobi.
Kalau ga posting ya ga dapat duit. Itu sih tagline saya selama ini. Kalau ga begitu. Saya juga bisa saja kurang motivasi? Wallahu alam. Bagaimana pun, bagian mendapat uang setelah menulis itu adalah sebuah kesenangan sendiri.
Apakah lantas saya berhenti? Tidak dong. Saya tetap mengasah diri melalui postingan demi postingan. Tapi tidak di blog. Gunanya untuk memantik dan tidak berkarat.
Seringkali seorang konten kreator yang biasa menulis sekali pun akan ada saatnya tidak bisa membuat konten. Sama sekali. Itu meresahkan kalau lebih dari tiga sampai lima hari.
Kebayang kalau itu perempuan. Perempuan sudah jadi ibu. Atau memiliki momongan lagi. Wah effortnya lebih keras lagi.
Tidak semudah itu.
Pernah saya mengalaminya. Karena banyak hal saya tidak memiliki waktu untuk menulis. Merangkai kata. Ehm, untuk konten media sosial seperti instagram masih bisa. Ketika ngeblog, saya justru menulis judul atau poin. Astaga.
Tangan atau jari saya tidak bisa bergerak dalam waktu cukup lama.
Kadang uda ada ide dan mau menuliskan. Lha kok si bungsu malah bangun. Atau mengajak main. Bahkan meminta sesuatu. Yaaaa….
Tapi itu serunya kok.
Kalau sudah begitu ya saya berhenti. Nah, untuk membuat konten untuk media sosial justru lancar saja. Tanpa hambatan yang berarti.
Nah, tiba-tiba saja saya bertanya-tanya dengan diri sendiri. Kenapa saya bisa selancar ini ketika menulis? Kenapa justru menulis blog malah mampat. Saya mendapat ide kenapa tidak menulis blog dengan gaya seperti ini. Malah bisa setiap hari menulis.
Kemungkinan saya macet menulis karena terlalu berpikir. Memikirkan tulisan dengan rinci dan runtut. Hingga akhirnya menunda untuk menyunting. Menunda untuk posting karena belum maksimal. Akibatnya, tulisan itu tidak terunggah. Bisa juga berpikir bagaimana cara untuk bisa di page one seperti biasa.
Bukankah kita ngeblog sebenarnya untuk bercerita. Perkara nanti bagaimana sampai ke pembaca ya biar saja.
Beberapa artikel yang saya tulis berdasarkan pengalaman dengan tak mengindahkan keharusan ini itu justru masih jadi langganan 10 artikel populer. Masih memberikan sumbangan kunjungan ke blog. Lalu apa yang harus saya pikirkan?
Pada akhirnya saya memutuskan. Menulis ya menulis saja. Lalu unggah. Udah.
Asalkan judul dan isi sesuai. Memiliki hubungan. Bukankah algoritma google juga memanusiakan pembaca? Bukan mesin, dll? Kalau itu bermanfaat ya akan mendapatkan pembacanya. Tinggal share saja ke beberapa media sosial yang kita punya. Tanpa berusaha, artikel akan sampai ke pembaca. Ditemukan.
Oia, jangan lupa untuk teman-teman yang ingin belajar tentang menjadi blogger pemula. Bisa membeli buku Easy Blogging 7 Langkah Mudah Sukses Menjadi Blogger Profesional karya saya Ika Mitayani Untuk buku itu sendiri sudah tidak ada versi cetaknya.
Oh iya, di Gramedia Digital sendiri ada diskon 20%. Jangan lewatkan kesempatan ini.
Doakan dalam bulan ini akan ada beberapa buku saya di Gramedia Digital.