Ika Mitayani

Berbagi Tentang Parenting dan Konten Instagram

Menu
  • Hubungi Saya
  • Parenting
  • Bisnis Online
  • Blog
  • Bekerja Dari RUMAH
  • Keluarga
  • Kegiatan Keluarga
  • Kehamilan
  • Motivasi Diri
  • Review
  • Sponsor Review Post
  • Drama Korea
  • Free Download
  • Buku
Menu

Renungan Tentang Masa Depan Seorang Anak

Posted on Juni 30, 2015Agustus 11, 2017 by makmit
image
Renungan Tentang Masa Depan Seorang Anak
Ada berapa anak yang seberuntung anak-anakku? Pikiran itu terus saja mengulang di benak saya akhir-akhir ini. Berita seputar anak-anak, entah disiksa, ditelantarkan, dikucilkan dan diusir dari tempat tinggalnya, cukup menguras pikiran saya. Bagaimana peran orang dewasa tidak bersikap dewasa sebagaimana mestinya. Ini sangat mengganggu sekali.
Tentu Anda masih ingat dengan jelas, soal Engeline atau anak lain yang disiksa orang dewasa yang seharusnya menjaga dan terus merawatnya dengan baik. Atau lima anak yang ditelantarkan oleh kedua orang tuanya yang ternyata kecanduan narkoba, ironis dengan pekerjaan sang ayah sebagai dosen, yang seharusnya mengetahui baik buruknya narkoba.
image
Terakhir, kasus anak pengidap HIV turunan dari orang tuanya, yang dikucilkan dan diusir dari tempat tinggalnya, parahnya sanak kerabat tak ada yang menolong. Beruntung dia memiliki kakak yang baik dan bertanggung jawab, pihak rumah sakit dan petugas yang memberikan perawatan dan pengobatan gratis, petugas yang patungan untuk ketiga kakak beradik itu.
Kasus ini entah kenapa tidak mencuat, sehingga tidak ada yang komentar. Andai kisah ini populer, tentu, tanpa disadari, seluruh media akan kompak memberikan edukasi secara langsung mengenai HIV Aids, tak menutup kemungkinan ini akan sampai ke daerah-daerah yang belum terbuka wawasannya mengenai hal itu. Ketakutan mereka adalah soal penularan HIV. Mereka takut soal itu. Saya mungkin harus mencari tahu soal relawan yang sering sosialisasi. Relawan itu butuh partisipasi dari orang yang peduli dan membantu mereka memgedukasi masyarakat.
Sedikit yang menjadi sesal saya, anak ini sudah tiga tahun menjalani

kehidupan tak menyenangkan itu. Tak terbayang, bagaimana mereka melalui hari demi hari, diusir kesana kemari. Meski banyak juga yang berbaik hati. Kondisi lingkungan luar rumah juga tak kondusif bagi kondisi anak itu. Makan dan minum bisa jadi, sembarangan.

Terlalu banyak waktu yang terlewat tanpa memberi tahu ke media, entah cetak atau online, elektronik, atau melalui sosial media. Aktivitas kebanyakan orang mulai tahun 2012 dalam bermain dan mencari uang melalui media sosial cukup tinggi. Ya sudahlah, semoga ini menjadi pelajaran banyak pihak, kita bisa menolong dengan berbagai cara.
Saya sangat menyetujui apabila ada rumah singgah bagi mereka, pengidap HIV dan keluarganya. Sama seperti kasus anak ini, dia memiliki kakak yang sangat peduli dengannya. Dengan mereka berada di tempat yang kondusif, dengan perawatan dan pengawasan, perhatian dari orang-orang ( andai keluarganya juga menerima, tentu ini akan lebih berpengaruh positif bagi dirinya), akan memberikan pengaruh positif dan dia bisa bertahan hidup.
Sungguh, pikiran ini cukup mengganggu saya. Ketika anak saya tertidur, saya memandangi mereka. Saya bersyukur, mereka bisa tidur di kasur, dengan bantal dan selimut hangat, terlindung dari panas atau hujan. Saat mereka makan, saya bersyukur, mereka bisa makan dan minum dengan suasana hangat. Mereka bisa mandi, tanpa harus berpikir mandi dimana, tidur dimana. Mereka bisa bermain dengan hati riang, tempat bersih dan nyaman. Tak harus menyusuri jalan panjang, gelap, dingin, dan mungkin tidak nyaman untuk anak-anak. Setiap saya memandang mereka, saat itu juga bayangan tentang aktivitas anak pengidap HIV dan kakak-kakaknya melintas. Seolah saya bisa melihat dan mengenal mereka sehari-hari, bisa jadi itu imajinasi saya. Entahlah.
Saya membayangkan bagaimana mereka bermain, bermain apa, dimana? Tentu mereka tak bisa memiliki mainan, atau kalau ada, juga mainan biasa. Bagaimana dengan baju, sandal, dan peralatan lainnua? Apakah mereka juga belajar. Apa pikiran saat melihat anak lain yang mungkin sedang berjalan di hadapannya, bersama kedua orang tuanya, bersekolah, memegang hape ( bisa jadi android), dengan mainannya yang menarik. Apakah mereka harus melihat orang-orang yang sedang makan di rumah makan. Bersyukur, kakaknya tidak menyuruh adiknya mengemis, mereka juga Alhamdulillah tidak diculik, dan benar-benar dilindungi. Saya salut dengan kakaknya ini yang berusia 24 tahun ini dan 10 tahun. Dia juga menemani adiknya.
Saya juga tercekat, ketika terungat usia mereka, tidak merasakan sekolah.
Pekerjaan kakaknya adalah mengamen karena ingin bekerja dan membawa adik-adiknya. Mungkin sekarang, saya akan lebih memandang, siapa tahu semua pengamen itu memiliki keluarga dan masalah pelik, jalan menjadi pengamen adalah salah satu pilihan untuk menghidupi mereka. Kita tak pernah tahu, betapa uang pemberian Anda akan bermanfaat besar bagi mereka. Jangan berpikir, ah uang itu pasti untuk mabuk, uang itu hanya akan untuk foya-foya. Alhamdulillah selama ini saya tidak begitu. Ini sedikit melegakan diri sendiri.
Kisah-kisah ini mungkin PR besar bagi kita semua. Saya berharap kelak, bisa menjadi bagian dari mereka yang aktiv melakukan kegiatan perlindungan bagi anak-anak di Indonesia. Saya ingin menjadi bagian dari gerakan itu. Karena saya merasa tak berguna, ketika belum memberikan sumbangsih. Amin.
Gerakan awal saya, memberikan kenyamanan bagi anak-anak saya. Membuat mereka tetap menjadi anak yang seharusnya masih memiliki kegiatan bermain. Merawat, mengasuh, memberi perhatian untuk mereka. Semoga kami selalu sehat, diberi usia panjang, rejeki banyak, agar bisa mengurus mereka dengan baik, membaginya dengan anak-anak tak beruntung, kelak. Impian saya seperti itu.
(Visited 35 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hai, saya berbagi konten informatif, edukatif, inspiratif, produk digital, dan penawaran istimewa melalui email. Daftarkan email Anda segera untuk mendapatkan banyak manfaat tersebut. Klik Gabung Sekarang ya. Semoga bermanfaat. Terima kasih ya.

Tentang Saya

Saya adalah seorang ibu tiga anak, blogger, pebisnis konten, mentor, pemateri, dan content creator.

Founder KontenKece salah satu juara TOP STARTUP  DIGITAL INNOVATION LOUNGE FESTIVAL 2017.

LOCAL DIGITALPRENEUR FOR NATIONAL COMPETITIVENESS. SUPPORTED BY DILO MIKTI INDIGO TELKOM YOGYAKARTA INDONESIA 2017.

JUARA 1 GOOGLE SUCCESS STORY 2018 YOGYAKARTA.

Konten Kece bergerak di bidang jasa konten instagram, kelas online instagram, mentoring, pemateri seminar juga workshop, dan penyedia ebook bisnis dan instagram.

Saya sharing mengenai instagram, review, dan parenting.

 

Untuk kerjasama, silakan menghubungi ikamitayani@gmail.com.

 

 

Terima kasih.

Kategori

  • Acara
  • Bekerja Dari RUMAH
  • Bisnis Online
  • Blog
  • Buku
  • Digital
  • Drama Korea
  • Fiksi
  • Giveaway
  • Kegiatan Keluarga
  • Kehamilan
  • Kelas Konten Privat
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Media Sosial
  • Melahirkan
  • Mentoring Konten Bisnis dan Personal Branding di Instagram
  • Motivasi Diri
  • Parenting
  • Resep
  • Review
  • Sponsor Review Post
  • Tip Trik
  • Uncategorized
  • [REVIEW] Obat Batuk Anak Vicks Formula 44 Berdahak dan Kering 5.1k views
  • Ganti Jok Motor di Solo 3.7k views
  • Cara Ampuh Melepas Cincin Di Jari Gendut 2.5k views
  • Tiga Cara Sembuh dari Sakit Gigi 2.2k views
  • Cara Menggunakan Instagram Untuk Promosi Blog 1.2k views
  • Saya Nyesel Tidak Tahu Lacoldin 1k views
  • 13 Drama Korea Terbaik Pilihan Ika Mitayani 801 views
  • 24 Alasan Mengapa Jang Keun Suk Loveable 784 views
  • Paket Kepiting dan Kerang Maknyus Murah Meriah di Jogja 699 views
  • 13 Cara Termudah Mengambil Hati Istri, Terbukti Berhasil 544 views

Komentar Terbaru

  • Google dan Website Masih Bisa Diandalkan? - Ika Mitayani pada Perlukah Detox Media Sosial Sementara Waktu?
  • Makmit pada Akankah Pekerjaan Blogger dan Youtuber Hilang Nantinya?
  • fanny_dcatqueen pada Akankah Pekerjaan Blogger dan Youtuber Hilang Nantinya?
  • rere pada Sekolah Menengah Pertama Anak Sulungku
  • Ahliah Citra pada Inilah Cara Membangun Fanpage Untuk Blogger dan Memasang Fanpage di Blog

39.199

Popular Pos

  • Ganti Jok Motor di Solo (2.614)
  • Saya Nyesel Tidak Tahu Lacoldin (638)
  • Paket Kepiting dan Kerang Maknyus Murah Meriah di Jogja (483)
  • 13 Cara Termudah Mengambil Hati Istri, Terbukti Berhasil (373)
  • Satu Obat Pereda Sakit Gigi Ampuh Andalan Saya (328)
  • Beginilah Dasar Tugas Digital Marketing Strategy… (308)
  • Gapura Digital Program Google Untuk UKM di Indonesia (307)
  • Mengenal Sepak Terjang Atmaji Sapto Anggoro dalam… (292)
  • Percayalah Kekuatan Afirmasi Menuntun Mewujudkan Mimpi (282)
  • Drama Korea Rekomended Mad Dog KBS  (242)
  • [REVIEW] Obat Batuk Anak Vicks Formula 44 Berdahak dan Kering 5.1k views | by makmit
  • Ganti Jok Motor di Solo 3.7k views | by makmit
  • Cara Ampuh Melepas Cincin Di Jari Gendut 2.5k views | by makmit
  • Tiga Cara Sembuh dari Sakit Gigi 2.2k views | by makmit
  • Cara Menggunakan Instagram Untuk Promosi Blog 1.2k views | by makmit
  • Saya Nyesel Tidak Tahu Lacoldin 1k views | by makmit
  • 13 Drama Korea Terbaik Pilihan Ika Mitayani 801 views | by makmit
  • 24 Alasan Mengapa Jang Keun Suk Loveable 784 views | by makmit
  • Paket Kepiting dan Kerang Maknyus Murah Meriah di Jogja 699 views | by makmit
  • 13 Cara Termudah Mengambil Hati Istri, Terbukti Berhasil 544 views | by makmit
Kelas Online Cara Membuat Konten Instagram yang Menarik dan Menjual
Kelas Online Cara Membuat Konten Instagram yang Menarik dan Menjual

Pos-pos Terbaru

  • Google dan Website Masih Bisa Diandalkan?
  • Ketika Orang Bilang Dia Ingin Mati
  • Fenomena Toko Buku, Penerbit, dan Penerbit Mandiri (Perorangan) Dari Sudut Pandang Penikmat Buku
  • Apakah Tak Ada Tempat Yang Aman Untuk Anak?
  • Ini Mungkin Alasan Kenapa Drama Korea Jo Seon Psychiatrist Yoo Se Poong Hanya Sampai 12 Episode Saja
jasa konten instagram

© 2023 Ika Mitayani | Powered by Superbs Personal Blog theme