Saya ingin sekali sharing hal yang cukup nyesek. Berhubungan dengan smartphone. Hal ini sudah terjadi mungkin beberapa tahun yang lalu. Tetapi saya jadikan itu pengingat kalau saya ketemu hal yang sama lagi.
Bukan hal baru lagi kalau promosi produk atau jasa melibatkan banyak orang. Tahulah seperti apa. Nah cara ini memang cukup efektif sekali. Karena orang memang lebih suka membeli dari rekomendasi. Ini tak berarti pukul rata ya. Tentu ada yang tidak.
Bila sedang mencari sesuatu, saya termasuk yang suka rekomendasi orang. Itu masih saya pertimbangkan.
Nah suatu ketika ada promosi smartphone yang begitu gencar. Nah salah satu hape yang dilaunching memiliki warna kesukaan saya. Plus ada fitur yang memang sedang saya cari.
Walhasil saya menjual ponsel lama. Padahal ponsel itu kalau dipikir di atas ponsel yang saya incar tersebut.
Hasilnya saya buat membeli ponsel tersebut. Karena saya punya dua ponsel. Salah satunya masih saya pertahankan. Buatan Korea. Uhuk. Kenapa? Karena kameranya sangat bagus. Sampai saya mengurungkan niat untuk membeli kamera mirrorless. Selain tidak punya. Ponsel buatan Korea itu sudah lebih dari cukup.
Saya merasa senang ketika mendapatkan ponsel warna pink itu. Begitu ringan dan sesuai keinginan. Bisa live streaming di ponsel.
Sampai rumah saya lihat dan timang. Seolah punya anak bayi. Karena memang enteng.
Lambat laun saya pakai. Ada beberapa hal yang membuat saya nyesel membelinya. Kameranya tidak sebagus milik ponsel sebelumnya. Apalagi saat membuat video. Suara memang terdengar sangat jelas. Tetapi video kan harus membutuhkan gambar gerak yang jelas.
Warnanya kurang tajam dan sering ngeblur. Padahal pekerjaan saya membutuhkan hal ini. Beruntung masih ada ponsel andalan. Biasanya ada dua yang bisa saya andalkan. Sekarang sejak memiliki ponsel pink ini saya jadi mengandalkan satu ponsel untuk support kamera.
Belum lagi ternyata ketika upgrade software. Beberapa kali upgrade. Media sosial bawaan sebelumnya hilang. Dan terakhir muncul media sosial lainnya yang baru. Duh!
Saya hubungi pihak brand tidak ada jawaban memuaskan. Tidak ada solusi. Pihak teknis pun tak merespon. Tempat penjualan juga tidak bisa membantu. Baiklah.
Satu hal lagi. Saya tetap ribet ketika menggunakan live streamingnya karena diarahkan ke aplikasi lainnya. Berbeda dengan ponsel Korea andalan saya. Saya tetap bisa live streaming di ponsel tanpa harus dilarikan ke aplikasi lain. Yang sama saja saya harus buka aplikasi baru itu.
Hikmah dari peristiwa di atas
Lantas apa pelajarannya? Saya sekarang tidak tergiur kalau ada ponsel baru bermunculan. Memang saya baru kali itu tergoda membeli karena iklan. Sebelumnya saya tidak terpengaruh sama sekali. Pertahanan jebol karena iming-iming live streaming yang ternyata tidak sepraktis promonya. Bayangan saya tinggal klik bagian itu dan tinggal ngomong. Ternyata kita harus dilarikan ke aplikasinya lagi. Misal ada ikon Instagram nah kita dilarikan ke Instagram secara manual. Hahaha….
Pertimbangkan Terlebih Dahulu
Saya akan mempertimbangkan terlebih dulu fiturnya. Lebih ketat tanya. Siapa saja yang sudah pakai. Jangan hanya mengandalkan rekomendasi. Apalagi kalau itu dari Youtube, dll. Cari tahu lebih dalam lagi seperti biasanya. Saat itu karena produk baru jadi saya tidak menemukan referensi yang jauh lebih banyak.
Harga yang murah, warna kesukaan, fitur yang menggoda dan seolah dibutuhkan jangan jadi patokan dalam membeli.
Apalagi kalau Anda harus menjual ponsel lama. Pastikan dulu apa kelebihan dan kekurangan ponsel lama dengan yang baru. Terutama bagian yang Anda butuhkan ada atau tidak? Bagaimana pun kalau Anda bekerja dengan menggunakan salah satunya ponsel. Anda harus menimbang dengan cara seksama.
Endapkan Dulu Keinginan Anda
Endapkan dulu kalau bisa menahannya sampai sebulan atau dua bulan. Karena kalau terlalu cepat. Menyesalnya juga jauh lebih cepat. Huhu…..
Saat itu ponsel korea saya sudah mumpuni. Termasuk urusan live streaming. Langsung di aplikasi bawaan. Bukan diarahkan ke aplikasi lainnya lagi. Ada aplikasi untuk membuat wajah makin cantik dan bening juga. Kalau yang saya jual untuk membeli ponsel pink itu juga bisa diandalkan kamera dan suaranya. Hanya dia tidak bisa live streaming seperti bayangan saya.
Sudahlah menyesal tidak ada gunanya. Terkadang kita memang perlu ada kejadian seperti ini. Agar kelak kalau ketemu hal yang sama, bisa mempertimbangkan jauh lebih dalam.
Maksimalkan Apa yang Anda Punya
Lebih baik memaksimalkan apa yang dipunya. Apalagi kalau memang sudah bagus. Kalau pun ponsel dua, lainnya tidak begitu semumpuni ponsel miliknya yang lain. Cari apa yang bisa diandalkan. Mungkin dia support aplikasi yang tidak tersedia di platform ponsel korea misalnya.
Apa yang saya lakukan dengan ponsel pink tersebut? Saya menjualnya. Meski kondisi masih prima karena belum ada setahun. Fakta yang membuat saya makin sedih adalah harganya anjlok.
Jadi teman-teman pertimbangkan dulu kalau membeli ponsel. Ponsel akan selalu diproduksi setiap tahun bisa beberapa kali. Bukan berarti harus membelinya saat ada yang menarik. Padahal tidak bisa diandalkan semua fiturnya.
Semoga bermanfaat ya.