Novel Online Make You Mine Bab Satu
Pagi ini Putri tak memiliki kegiatan apa pun. Dia hanya ingin bermalas-malasan menikmati Hari Minggu yang cerah ini. Putri berharap hujan tak turun hari ini. Gadis berlesung pipit itu masih betah berlama-lama berada di dalam selimut tebalnya berwarna merah muda. Hangat dan menentramkan. Dia merasa malas untuk segera beranjak dari tempatnya tidur.
Dia kemudian teringat dengan koleksi DVD drama korea yang belum selesai dia tonton.Putri masih penasaran bagaimana kelanjutan di episode ketujuh. Apa yang terjadi dengan pemeran wanitanya ya. Putri segera bangun dari tempat tidurnya. Semuanya seperti tanpa dikomando. Kakinya terayun ke lantai dan menjejakkan kaki, dengan sedikit terseret. Tangannya meraih remot dvd dan menyalakan televisinya. Dia kemudian kembali ke tempat tidur setelah menumpuk bantal ke dinding. Putri kemudian berbaring dan menikmati drama Korea.
Putri sudah asyik dengan drama Korea yang diputar. Romantis sekali. Menurut Putri, lelaki Korea sepertinya lebih mudah memahami wanita ya. Tahu bagaimana memperlakukan pasangannya dengan baik. Putri kemudian berandai-andai semisal memiliki kekasih dari Korea. Pasti menyenangkan. Dia lalu terkekeh sendiri.
“Putri!” terdegar teriakan dari luar kamar. Putri tak mempedulikannya. Ini hari Minggu kan? Untuk apa pergi.
“Putri!”
Astaga, kenapa lagi kakak
lelakinya itu terus memanggilnya.
“Masuk!”, ucapnya tanpa melihat pintu kamar yang mulai terbuka. Lelaki bernama Seto itu kemudian berdiri dan bersandar ke kusen pintu. Dia menggelengkan kepala, saat mengetahui adik perempuanya sedang menikmati drama Korea. Dia mendengus, dan menghampiri kursi yang berada di sebelah ranjang.
“Anak gadis kok belum mandi, langsung nonton drama Korea sih?”
Putri terdiam.
“Mandi sana, ada Tobi diluar.”
“Ngapain sepagi ini?”, Putri memaksakan kepalanya untuk menoleh ke samping. Kakaknya hanya menggelengkan kepala. Ekspresi Putri mulai berubah. Mulutnya mengerucut. Mengganggu kesenangannya saja, kata Putri dalam hati. Kesal.
“Buruan sana!”
Putri melirik kakaknya yang sudah menutup pintu kamarnya lagi. Tobi, kenapa lagi dia kesini? Kurang kerjaan. Dia kemudian mematikan DVD Player, dan berdiri.
–
Tobi sedang duduk dengan santai di sofa ruang tamu. Melihatnya bersikap seperti biasa, membuatnya sedikit kesal. Putri duduk di sofa berhadapan dengan Tobi, dengan menyilangkan kedua tangannya. Melihat hal yang tak mengenakkan, Tobi segera membenarkan posisi duduknya. Senyum termanis tersungging di wajahnya. Dia pikir senyum itu akan bisa meluluhkan Putri.
“Hai Putri. Kamu sakit?” tanya Tobi kaku sekali.
“Kamu kenapa kesini?”
“Astaga ketus sekali.”
Tobi masih berusaha bersikap ramah.
“Kalau tak ada yang penting pulang saja.”
Tobi menghela nafas. Sementara gadis di hadapannya sudah berdiri dan masuk ke dalam kamar. Kepala Tobi tertunduk lemas. Sepertinya usahanya akan sia-sia saja.
Seto yang melihat kejadian itu dari kaca jendela teras hanya bisa pasrah, sambil bertanya-tanya, sebenarnya ada masalah apa diantara mereka. Kalau ditanya, keduanya seperti kompak tidak mau menjawab. Kalau cerita kan, Seto bisa membantu cari solusi.