Saya akhirnya pindahan “alamat rumah” untuk ngeblog. Lagi! Sebelumnya saya pernah memakai WordPress berbayar hingga kemudian beralih kembali ke Blogspot.
Sebenarnya terjadi pertentangan batin. Duh. Beneran deh.Saya memikirkan soal rencana pindah platform ke WordPress berbayar kembali
, cukup lama. Mempertimbangkannya dengan masak-masak. Sampai bikin status dan tanya ke beberapa teman.
, cukup lama. Mempertimbangkannya dengan masak-masak. Sampai bikin status dan tanya ke beberapa teman.
Ada yang menyarankan jangan, sayang banget. Sebagian menyerahkan keputusan pada saya. Nah ini. Saya makin maju mundur beberapa waktu. Kawatir saya jadi cantik dalam porsi berlebih, saya hentikan saja maju mundurnya.
Waktu berlalu dengan cepat, dan setelah mengalami kerepotan untuk ngeblog akibat saya yang mobile. Akhirnya keputusan semakin bulat. Selain memikirkan apa kelebihan dan kekurangan. Termasuk untung ruginya. Maka tiga atau empat hari yang lalu, saya putuskan pindah dan membeli hosting.
Kali ini saya juga memilih hosting baru yang bukan langganan. Karena banyak pertimbangan. Ah, lagi-lagi pertimbangan. Tapi memang benar. Jangan pernah memutuskan tanpa memikirkan segala sesuatunya, karena kawatirnya akan menyesal.
Saya memilih hosting yang menawarkan
disk space dan bandwith yang besar, juga letak server di Indonesia. Tentu karena saya menyasar pembaca di Indonesia.
Rasanya saya senang sekali setelah pindah rumah ini. Saya jadi lebih bersemangat untuk ngeblog. Selain rumah baru, juga karena saya bisa ngeblog sambil ngapain saja. Sambil tiduran, naik kereta, lagi ngantri, waktu istirahat di sebuah acara, ngemong anak, dll. Bener-bener fleksible. Apalagi http://ikamitayani. com adalah blog utama saya yang sudah banyak menuai rejeki.
Apa sih alasan saya pindah ke WordPress berbayar?
- Saya orangnya suka mengerjakan apa saja dimana saja. Lebih suka menggunakan smartphone untuk mengakses kerjaan. Jadi pilihan ini yang saya utamakan.
-
Saya lebih suka memakai aplikasi untuk ngeblog di gadget. Karena gadget saya tidak semuanya berbasis Android jadi jujur agak ribet juga. Ternyata saat saya download aplikasi Blogger. Saya juga kesulitan untuk menambah gambar agar berada di awal paragraf. Saya coba teknik lain pun, juga hasilnya sama. Sementara di gadget satunya tidak ada aplikasi Blogger yang gratis. Jadi ya begitulah.
Ketika saya menemukan aplikasi lain untuk Blogspot pun, hanya tersedia di Android saja. Satu-satunya aplikasi yang bisa ke Android dan basis lainnya hanya WordPress saja. -
Saya tidak kerepotan membagi artikel saya ke berbagai media sosial yang saya miliki seperti, Fanpage, Google+, Twitter, dan
- Linkedin. Karena bisa terbagi secara otomatis. Saya bisa mengaturnya secara manual.
-
Statistik untuk pengunjung dan lain-lain termasuk lengkap.
-
Saya bisa dengan jelas mengatur kata kunci dan itu sudah disediakan oleh plugin. Kalau kata kunci yang saya pilih kurang pas akan ada pemberitahuan secara otomatis, lalu saya mengoreksi. Hal ini juga membuat saya belajar dengan cepat mengenai susunan yangnharus diperhatikan untuk membidik kata kunci di dalam artikel. Hal ini bisa dipraktikkan juga ketika memakai Blogspot, hanya saya harus mengaturnya tanpa ada yang memberitahukan secara otomatis.
-
Pengalaman saya dulu saat menggunakan WordPress berbayar, artikel sering berada di halaman pertama Google dengan mudah. Tentu ini sangat menyenangkan. Menurut apa yang saya amati.
-
Sekilas nampak ribet dan sulit, sebenarnya malah saya dipermudah kok. Cara menggunakannya gampang. Alah bisa karena biasa.
Saya pikir ini saja dulu, alasan mengapa pindah platform. Semoga saya selalu betah dan tetap konsisten menulis setiap hari. Bagaimana dengan teman-teman. Apakah ada yang pernah atau sudah pindah, atau malah balikan lagi ke mantan? Eh bukan ke platform lama?
(Visited 27 times, 1 visits today)